Deretan Bahan Aktif Anti-Aging untuk Mencegah Proses Penuaan Dini

skincare anti aging

Semua orang pasti akan mengalami proses penuaan. Sayangnya tak jarang proses penuaan ini terjadi lebih cepat yang kemudian disebut dengan penuaan dini. Deretan bahan aktif anti-aging untuk mencegah proses penuaan dini berikut, akan membantu Anda mengatasi penuaan dini. Simak bersama, yuk!

1. Retinol

Retinol merupakan salah satu turunan dari vitamin A yang mudah meresap ke dalam kulit. Fungsi utama dari bahan aktif ini adalah membuat kulit Anda terlihat lebih muda dan terhindar dari tanda penuaan. Retinol bekerja dengan meningkatkan produksi kolagen dan menstimulasi regenerasi sel kulit.

Dengan begitu, retinol dapat mengatasi jerawat, membuat kulit jadi tampak semakin bersih, halus, cerah, dan memudarkan garis-garis halus serta kerutan pada wajah. Meski begitu, bahan aktif ini dapat membuat kulit kering, sehingga tidak cocok bagi Anda yang memiliki kulit kering dan sensitif.

2. Bakuchiol

Belakangan bakuchiol digunakan sebagai alternatif bahan aktif pengganti retinol pada skin care karena dianggap bersifat lebih lembut daripada retinol. Bahan aktif ini terbukti secara klinis tidak menyebabkan eritema, sensasi terbakar, atau perih pada kulit wajah, sehingga lebih aman digunakan.

Bakuchiol diperoleh dari ekstraki biji dan daun tumbuhan Psoralea corylifolia atau babchi. Tumbuhan asli dari India ini memiliki bunga berwarna ungu. Bakuchiol memiliki efektivitas yang sama dengan retinol untuk menstimulasi produksi kolagen dan mencegah tanda-tanda penuaan dini.

Berkat kandungan antioksidan yang cukup tinggi pada bakuchiol dan kemampuannya dalam menghambat produksi melanin, bakuchiol efektif untuk mengatasi jerawat. Dari hasil sebuah studi, bahan aktif ini juga terbukti memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan, yang dapat mengatasi jerawat ringan hingga sedang.

Selain itu, sebuah studi lainnya juga menunjukkan bahwa kombinasi antara bakuchiol, melatonin, dan ascorbyl tetraisopalmitate mampu meningkatkan fungsi skin barier sekaligus menghidrasi kulit.

Skin barrier berperan penting melindungi tubuh dari berbagai paparan zat asing yang bisa mendatangkan efek negatif bagi tubuh, seperti debu dan polusi udara. Lapisan ini juga ikut menjaga keseimbangan air dalam tubuh, sehingga bila lapisan ini rusak kulit akan kering, gatal, dan mudah mengalami peradangan.

3. Retinoid

Retinoid merupakan bagian dari retinol , keduanya merupakan turunan dari vitamin A. Agar retinol bisa dimanfaatkan oleh tubuh, tubuh akan mengubahnya terlebih dulu menjadi retinoid (asam retinoid), sedangkan retinoid bisa langsung dimanfaatkan oleh tubuh. Oleh karena itu efek yang dihasilkan oleh retinoid lebih kuat daripada retinol.

Hal itulah yang membuat skin care berbahan aktif retinoid menunjukkan hasil yang lebih cepat, walaupun pada prinsipnya retinoid dan retinol memiliki fungsi yang sama. Keduanya sudah sejak lama digunakan oleh ahli dermatologis untuk mengatasi maslah kulit, tentu saja penggunaannya akan disesuaikan dengan masalah kulit yang sedang dihadapi

Retinoid bekerja menjaga kesehatan kulit dengan menstimulasi pergantian sel-sel kulit. Bahan aktif ini menyingkirkan sel-sel kulit mati dan mendorong pertumbuhan sel-sel kulit baru. Tak hanya itu, retinoid juga dapat menetralisir radikal bebas pada kulit yang dapat menyebabkan kerusakan sel kulit serta kolagen.

Kolagen merupakan komponen yang menjaga agar kulit tetap kencang dan kenyal. Retinoid mendorong produksi kolagen untuk membantu menyamarkan dan mencegah timbulnya kerutan dan garis halus pada kulit.

Terakhir, bahan aktif ini juga mempu membantu mengatasi masalah pigmentasi dengan membantu memudarkan flek hitam atau hiperpigmentasi pada kulit.

Ada beberapa tipe retinoid yang kerap digunakan dalam skin care. Di antara tipe-tipe retinoid tersebut, retinyl palmitate adalah retinoid yang ‘kekuatan’-nya paling rendah.

Bahan aktif tersebut cocok untuk Anda yang berkulit sensitif, sangat kering, atau Anda yang hanya memiliki sedikit masalah kerutan. Anda bisa dengan mudah menjumpain skin care mengandung retinyl pal mitate karena dijual bebas di pasaran dan dapat digunakan tanpa resep dokter.

Semakin tinggi kandungan retinoid yang Anda gunakan, tidak menjamin efektivitasnya semakin tinggi. Karena kebanyakan tipe retinoid tergolong ke dalam bahan aktif yang ‘keras’, sebelum menggunakannya, Anda dianjurkan untuk melakukan uji coba dulu.

Oleskan sedikit produk skin care yang mengandung retinoid, lalu tunggu selama 24 jam untuk melihat reaksinya. JIka setelah itu tidak muncuk reaksi negatif atau iritasi, Anda bisa melanjutkan menggunakan produk tersebut.

Jika Anda menggunakan skin care berbahan aktif retinoid, sebaiknya menggunakannya di malam hari karena produk tersebut memiliki sifat UV-sensitivity. Anda juga harus menggunakan sunscreen pada pagi harinya untuk mengurangi risiko efek samping.

Karena retinoid juga berpotensi membuat kulit menjadi kering dan iritasi terutama pada penggunaan pertama, Anda harus mengimbangim penggunaan skin care berbahan aktif retinoid dengan skin care yang memberika tingkat kelembaban yang memadai

4. Vitamin C

Sudah bukan rahasia lagi, bila vitamin C merupakan antioksidan yang kuat, sehingga mampu melindungi kulit dari radikal bebas yang bisa menyebabkan penuaan dini. Vitamin ini juga mampu mencerahkan dan memudarkan noda hitam.

Vitamin C efektif untuk menghambat pertumbuhan pigmen melanin, menangkal radikal bebas, dan membantu meningkatkan produksi kolagen. Vitamin C juga aman digunakan untuk semua jenis kulit.

Agar bahan aktif vitamin C pada skin care yang Anda pakai tetap terjaga efektivitasnya, sebaiknya Anda menyimpan produk tersebut di tempat yang terlindung dari udara dan sinar matahari langsung.

5. Niacinamide

Niacinamide adalah salah satu bentuk dari vitamin B3. Bahan aktif ini dapat menjaga ketaha skin barrier kulit, mencerahkan kulit, mengatasi jerawat, dan meningkatkan produksi kolagen. Penggunaan niacinamide secara teratur menjadikan kulit terasa lebih sehat, cerah dan terhindah dari tanda-tanda penuaan dini.

Menurut hasil sebuah penelitian diketahui bahwa menggunakan produk peratawan wajah dengan kandungan niacinamide 5% dapat mengurangi tanda-tanda penuaan, termasuk garis halus dan keriput. Selain itu, bahan aktif ini juga terbukti tidak memicu iritasi, sehingga aman untuk semua jenis kulit.

6. Alpha-hydroxy acid (AHA)

Alpha-hydroxy acid (AHA) atau asam alfa hidroksi adalah asam larut air yang didapat dari hasil pengolahan tanaman dan hewan.
Kandungan AHA dalam produk skin care biasanya dijumpai dalam bentuk citric acid (berasal dari jeruk), glycolic acid (berasal dari tebu), hydroxycaproic acid (berasal dari royal jelly), hydroxycaprylic acid (berasal dari hewan), lactic acid (berasal dari karbohidrat), malic acid (berasal dari buah-buahan), dan tartaric acid (berasal dari anggur).

Bahan aktif ini memiliki banyk manfaat untuk kesehatan dan kecantikan kulit, seperti mengatasi dan menghilangkan jerawat, mengangkat sel-sel kulit mati, mengecilkan pori-pori dan mencerahkan serta meratakan warna kulit.

AHA bekerja dengan merusak lapisan kulit di bagian terluar (stratum korneum) pada epidermis untuk mendorong pertumbuhan kulit baru yang lebih sehat. Bahan aktif ini juga membantu meningkatkan jumlah kolagen agar kulit lebih kenyal dan elastis. Oleh karena itu, AHA kerap digunakan dalam produk krim anti aging.

Tak hanya itu AHA juga menjadi zat humektan alami yang sering ditambahkan pada produk skin care. Humektan adalah zat higroskopis yang dapat menarik air dari lapisan kedua kulit (dermis) ke lapisan kulit yang ada di atasnya, lapisan stratum korneum pada epidermis kulit. Dengan begitu, zat ini akan meningkatkan kelembapan di lapisan tersebut.
Meski semua tipe AHA terbukti aman untuk kulit, Anda disarankan untuk menggunakan skin care dengan kandungan AHA di bawah 10% agar lebih aman. Dan di antara tipe AHA lainnya, glycolic acid dan lactic acid adalah yang paling sering digunakan dalam produk skin care karena jarang sekali menimbulkan iritasi.

7. Glycolic acid (asam glikolat)

Molekul glycolic acid memiliki molekul yang sangat kecil sehingga mudah meresap ke dalam kulit. Fungsi utama dari bahan aktif ini adalah untuk eksfoliasi kulit, yakni pengelupasa kulit sekaligus memecah sel kulit mati, sehingga proses regenerasi kulit lebih cepat dan efisien.

Efek dari eksfoliasi (pengelupasan kulit) tersebut kulit menjadi lebih cerah, halus dan meratakan bekas luka pada kulit akibat jerawat. Efek eksfoliasi dari glycolic acid dapat membantu memudarkan hiperpigmentasi kulit akibat paparan sinar matahari berlebih.

Tidak hanya itu, glycolic acid juga dapat meningkatkan produksi kolagen. Kolagen adalah protein yang bertanggung jawab dalam kekencangan, kelembapan, dan elastisitas kulit.

Peningkatan produksi kolagen mampu memperbaiki struktur dan tekstur kulit. Dengan begitu tanda-tanda penuaan dini, seperti tekstur kulit yang kering serta kerutan-kerutan halus, perlahan akan berkurang atau bahkan hilang.

8. Asam laktat (lactic acid)

Asam laktat merupakan eksfoliator dari golongan AHA yang paling populer. Eksfoliator merupakan bahan aktif yang dapat melakukan eksfoliasi sekaligus merangsang pertumbuhan sel kulit baru.

Dengan begitu, kulit akan terlihat lebih cerah, halus, dan sehat. Selain itu, bahan aktif ini juga sangat baik digunakan sebagai perawatan kulit untuk meminimalisir garis-garis halus dan pigmentasi pada kulit.

Kelebihan asam laktat daripada tipe AHA lainnya termasuk glycolic acid adalah sifatnya yang paling ringan sehingga dapat digunakan untuk Anda yang berkulit sensitif Selain itu asam laktat juga lebih melembabkan ketimbang tipe AHA lainnya. Karena itu, bahan aktif ini dapat mengeksfoliasi sekaligus melembabkan kulit.

Pada konsentrasi yang lebih tinggi, asam laktat bekerja dengan baik sebagai eksfoliator yang memecah koneksi antara sel-sel kulit. Sedangkan pada konsentrasi yang lebih rendah, bahan aktif ini dapat berfungsi sebagai humektan yang memiliki kemampuan untuk menarik air ke lapisan luar kulit.

Asam lakat lebih ditolerasi oleh kulit ketimbang asam glikolat karena molekulnya lebih besar. Asam laktat tidak hanya sebagai eksfoliator tetapi juga dapat meningkatkan produksi ceramide pada kulit. Ceramide adalah asam lemak penting di kulit yang tidak hanya merangsang pengelupasan sel-sel kulit, tetapi juga berfungsi sebagai skin barrier.

Seperti halnya tipe AHA yang lain, asam laktat tidak boleh digabungkan dengan bahan aktif seperti retinoid, vitamin C, asam betahidroksi, dan tipe AHA lainnya untuk mencegah terjadinya iritasi. Kandungan asam yang terlalu tinggi dapat mengiritasi kulit, menyebabkan kulit kering, mengelupas tidak wajar dan berwarna kemerahan.

9. BHA (Beta Hydroxy Acid)

Seringkali BHA disamakan dengan asam salisilat karena BHA hanya terdiri dari asam salisilat saja. Jika AHA larut dalam air, BHA larut dalam minyak atau lemak. Seperti halnya AHA, BHA juga berfungsi sebagai eskfoliator.

BHA masuk ke dalam pori-pori kulit berminyak untuk mendorong regenerasi kulit serta mengangkat tumpukan sel-sel kulit mati sekaligus mengangkat minyak berlebih, sehingga BHA cocok digunakan untuk kulit berminyak dan berjerawat. BHA juga efektif melembabkan kulit hingga lapisan terdalam.

Tidak hanya hanya mencerahkan dan meratakan warna kulit, BHA juga dapat menghambat munculnya penuaan dini. Sebagai bahan aktif eksfoliasi BHA mampu mengangkat tumpukkan sel kulit mati penyebab kulit menjadi kering, keriput, dan timbulnya garis-garis halus pada wajah.

Selain itu, bahan aktif ini juga dapat meningkatkan produksi kolagen pada kulit. Peningkatan produksi kolagen dalam kulit mampu memperbaiki struktur dan teksturnya, sehingga kulit menjadi lebih elastis dan kenyal. Dengan begitu, tanda-tanda penuaan dini pun perlahan akan berkurang atau bahkan hilang

10. Hyaluronic acid

Hyaluronic acid merupakan salah satu bahan humektan yang diproduksi secara alami di kulit, sehingga tidak menyebabkan alergi dan iritasi. Humektan adalah zat yang mampu menarik air dari lapisan kedua kulit (dermis) ke lapisan kulit yang ada di atasnya (stratum korneum) pada epidermis, sehingga meningkatkan kelembapan pada lapisan tersebut.

Selain itu, humektan juga dapat memecah protein pada jaringan kulit sehingga sel-sel kulit mati terkikis, lalu menariknya bersamaan dengan menarik air ke lapisan epidermis. Sel-sel kulit mati itu akan sepenuhnya hilang bersama kotoran di permukaan kulit saat Anda membersihkan wajah

Kemampuan Hyaluronic acid dalam menghidrasi kulit semakin optimal jika dikombinasikan dengan vitamin, baik dalam satu produk skin care, maupun berbeda produk skin care. Bahan aktif ini juga dapat membantu meningkatkan kolagen pada tubuh, sehingga dapat membantu mempercepat penyembuhan luka serta menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit.

Tidak hanya itu, hyaluronic acid dipercaya mampu menghentikan penuaan. Bahan aktif ini ini kaya akan komponen jaringan ikat tubuh, sehingga bisa membantu mengatasi kulit keriput dan mengembalikan kekencangan kulit. Tetapi keefektivannya berkurang jika pola makan Anda tidak sehat dan gemar merokok.

11. Ceramide

Ceramide adalah salah satu jenis asam lemak yang diproduksi secara alami oleh sel-sel kulit tubuh. 50% lapisan kulit luar (epidermis) terbentuk dari ceramide. Sayangnya produksi ceramide akan berkurang seiring bertambahnya usia serta faktor eksternal lainnya. Karena itulah, Anda membutuhkan produk skin care yang mengandung ceramide.

Asam lemak ini dapat mengikat protein di sel kulit, memperkuat skin barrier, mengunci kelembapan secara optimal, dan melindungi kulit dari kerusakan. Karena kemampuan ceramide yang optimal dalam menghidrasi kuli, bahan ini efektif untuk mengendalikan penuaan pada kulit.

12. Peptide

Peptide merupakan bahan aktif yang dibutuhkan kulit untuk memproduksi kolagen dan serat elastin yang bekerja untuk menjaga kekencangan dan elastisitas kulit, serta terbukti mampu menaikkan tekstur kulit. Dengan begitu, baha aktif ini efektif membantu memperlambat tanda-tanda penuaan, sehingga kerap digunakan dalam produk antiaging.

Ketika peptide dioleskan ke permukaan kulit, molekul-molekul yang terkandung di dalamnya akan menembus ke lapisan kulit terdalam untuk memperbaiki sel-sel kulit yang rusak dan meningkatkan peremajaan kulit.

Sayangnya, tidak semua peptide bisa digunakan. Copper peptide adalah salah satu peptide yang dapat digunakan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan dini.

13. DMAE (dimethylaminoethanol)

Bahan aktif ini bisa ditemukan pada ikan teri, salmon serta sarden. Belakangan DMAE ini mulai banyak digunakan pada produk skin care anti-aging. Bahan aktif ini bekerja dengan mengurangi munculnya kerutan halus di dahi dan di sekitar mata, serta kulit leher yang kendur.

Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa DMAE dapat membantu meningkatkan kekencangan kulit dan mengurangi peradangan pada kulit. Selain itu, bahan aktif ini juga dapat meningkatkan tekstur keseluruhan kulit yang menua. Menariknya lagi, sejauh ini belum ada laporan klinis yang menyatakan efek samping penggunaan DMAE.

Sebelum memutuskan untuk menggunakan produk skin care yang mengandung deretan bahan aktif anti-aging untuk mencegah proses penuaan dini di atas, pastikan apakah formula anti-aging dalm produk skin care tersebut telah sesuai dan aman untuk kulit Anda.

Selain itu, imbangi penggunaan skincare anti-aging yang tepat dengan pola hidup sehat agar hasilnya optimal. Bagaimana pun juga kulit perlu perawatan optimal dari dalam dan dari luar. Selamat menjaga kulit Anda agar tetap sehat dan bercahaya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *