Ketahui 3 Jenis Profit Margin Ini, Agar Bisnismu Makin Cuan

maklon kosmetik profit margin
Sumber: Freepik

Kamu tentu ingin perkembangan bisnismu bisa lebih terukur, di sinilah pentingnya menghitung profit margin (margin laba) bisnismu. Dengan mengetahuinya kamu bisa lebih paham kondisi bisnismu yang sesungguhnya. Dengan begitu kamu bisa dengan mudah mengenali lini bisnis mana saja yang tidak efektif, lalu segera menindak lanjutinya agar perkembangan bisnismu bisa lebih pesat.

Mengapa demikian? Apa manfaat mengetahui margin laba bagi bisnismu?

Well, Maklonesia akan mengulasnya lebih jauh untukmu. Simak sampai tuntas, ya.

Profit Margin (Margin Laba), Apa Itu?

Sederhananya profit margin (margin laba) merupakan perbandingan yang menunjukkan seberapa besar perusahaanmu mendapatkan keuntungan dari kegiatan bisnis yang kamu jalankan. Margin laba juga dapat berfungsi sebagi indikator seberapa besar kemampuan perusahaanmu menghasilkan uang.

Tidak itu saja, kemampuanmu dalam mengelola penghasilan perusahaan untuk membayar semua pengeluaran bisnis juga akan terlihat dari prosentasi margin laba perusahaanmu. Hal ini karena margin laba punya hubungan erat dengan pengukuran profitabilitas perusahaan atau bisnismu.

Kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu dengan menggunakan semua modal yang dimiliki, disebut profitabilitas perusahaan. Cara untuk menilainya adalah dengan membandingkan laba dan aktiva atau modal yang satu dengan lainnya yang ada di perusahaan itu

Baca juga: 7 Manfaat Allantoin untuk Wajah,Tak Sebatas sebagai Emolien

Selain untuk keperluan internal perusahaanmu, margin laba juga penting sekali untuk kebutuhan eksternal perusahaan khususnya bila kamu sedang membutuhkan kreditur atau investor untuk membantu pengembangan bisnismu.

Hanya dari nilai margin laba perusahaanmu saja, mereka sudah bisa mendapatkan gambaran untuh mengenai kondisi keuangan, kualitas manajerial perusahaan serta potensi revenue stream perusahaanmu. Revenue stream bisa diartikan sebagai aliran pendapatan atau aliran dana milik perusahaan yang bisa dikelola untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar.

Indikator baik tidaknya margin laba di setiap industri berbeda- beda. Sebagai contoh, untuk bisnis restoran margin laba normal berada di kisaran 10% atau sedikit lebih rendah. Sementara itu margin laba ideal untuk industri consulting sekitar 80% atau lebih.

Dengan kata lain, besar kecilnya prosenstasi margin laba sebuah perushaan turut menentukan reputasi perusahaan tersebut. Perusahaan dengan prosentasi margin laba yang tinggi, menunjukkan kinerja pengelolaan keuangan yang baik dan begitupun sebaliknya.

Jenis-jenis Profit Margin

maklon kosmetik jenis-jenis profit margin
Sumber: Preefik

Terdapat beberapa jenis profit margin yang umum digunakan dalam sebuah perusahaan. Setiap ukuran margin laba memiliki karakteristik dan fungsinya sendiri. Berikut jenis-jenis margin laba tersebut

Baca juga : Seberapa Menguntungkannya Up Selling dan Cross Selling, Berikut Ulasannya

Net Profit Margin (Margin Laba bersih)

Melansir dari daya.id, Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang membandingkan keuntungan perusahaan dengan jumlah total pendapatan (uang) yang dihasilkan. Margin laba bersih ini digunakan untuk membuat analisis tentang stabilitas perusahaan.

Pengertian lain dari margin laba bersih adalah perbandingan laba bersih dan penjualan. Dimana semakin besar rasionya maka kinerja perusahaan menjadi lebih produktif sehingga kepercayaan investor menjadi meningkat untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, seperti ditulis daya.id.

Melalui perhitungan NPM kamu bisa mengetahui tingkat kesehatan kondisi keuangan perusahaanmu, serta berkembang tidaknya bisnismu. Sedangkan bagi kreditur dan investor menggunakan NPM untuk menilai keadaan keungan, kemampuan manajerial, serta potensi revenue sebuah perusahaan.

Lalu berapa niali NPM yang baik? Tak jauh beda dengan profit margin, masing-masing industri memiliki panduan tingkat NPM tersendiri, yang menentukan baik atau tidaknya rasio laba usaha.

Rumus untuk menilai rasio GPM yaitu:

NPM: Laba bersih : penjualan bersih x 100

Apa Saja Fungsi Net Profit Margin (NPM)/ Margin Laba Bersih?

Mengutip dari Tanamduit.com, berikut sejumlah fungsi lain dari NPM, antara lain:

  • Sebagai indikator keberhasilan sebuah perusahaan
  • Sebagai acuan untuk menetapkan harga produk dan pengendalian biaya.
  • Sebagai tolok ukur untuk membandingkan antara hasil usaha dengan kompetitor di industri yang sama
  • Untuk keperluan pencatatan transaksi keuangan
  • Sebagai tolok ukur penilaian bagi kreditur dan investor

Bagaimana Cara Meningkatkan Net Profit Margin?

Agar NPM bisnismu tergolong baik atau bahkan meningkat, ada sejumlah strategi yang mesti kamu lakukan. Berikut sejumlah strategi tersebut:

Perencanaan Pengembangan Bisnis

Sebelum melakukan pengembangan binis kamu harus memiliki Bussines Plan terlebih dahulu. Selain gambaran umum perusahaan kamu dan bisnis yang akan akan dijalankan; kamu juga mesti mencantumkan hasil analisamu terkait produk, pemasaran, SDM, keuangan, peluang bisnis; serta rencana eksekusi.

Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Konsumen

Memberikan layanan terbaik dan sentuhan personal kepada pelanggan terbukti ampuh untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan mereka sekaligus meningkatkan citra perusahaan. Dengan begitu, akan terbentuk bonding yang kuat antara produsen dan konsumen, sehingga mereka tak segan untuk melakukan pembelian kembali. Lalu pada akhirnya menjadi pelanggan yang loyal.

Menambahkan Produk dan Layanan Baru

Upaya ini terbilang mudah tapi kamu mesti hari-hati. Mudah karena kamu tinggal bekerjasama dengan mitra dalam hal pengadaan produk (barang atau jasa) yang sesuai dengan kebutuhan target pasarmu. Tapi di sisi lain kamu juga harus lebih hati- hati dan melakukan riset dengan matang sebelum pengadaan produk.

Dengan begitu kamu tahu benar kualifikasi produk tersebut dan sepadan dengan harga yang ditawarkan. Ini akan memudahkanmu dalam mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen serta target pasarmu. Dengan membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan, kamu bisa “mengambil hati” mereka tanpa perlu perang harga.

Hindari Kompetisi Harga

Sebisa mungkin hindari perang harga dengan kompetitor karena ini sama sekali bukan pilihan bijak. Akan lebih baik kalau kamu menonjolkan Unique Selling Point (USP) produkmu. USP akan memudahkan konsumen atau target pasar mengenali dan mengingat brand serta produkmu.

Kemampuan untuk mengkomunikasikan dengan baik USP kepada konsumen atau target pasar dapat mendorong peningkatan penjualan produk. Konsumen paham dengan value produk dan value tersebut terbukti mampu mengatasi masalah yang mereka hadapi, sehingga konsumen tak ragu lagi untuk membeli bahkan kemudian menajdi pelanggan yang loyal tanpa perlu kamu melakkukan perang harga.

Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)

Gross Profit Margin (GPM) atau margin laba kotor adalah rasio yang menunjukkan seberapa banyak keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dari penjualan produk atau jasa setelah dikurangi dengan biaya pokok penjualan. Seperti ditulis Stockbit.com

Bila kamu ingin mengukur efisiensi perusahaanmu dalam pengelolaan biaya produksi atau biaya penjualan kamu membutuhkan GPM. GPM yang tinggi pada sebuah perusahaan menunjukkan bahwa operasional perusahaan tersebut lebih efisien. Tak hanya itu, GPM juga bisa mengukur besarnya keuntungan dari penjualan barang atau jasa

Rumus yang dapat digunakan untuk menilai rasio GPM yakni:
GPM: Laba kotor : penjualan bersih x 100

Operating profit margin (Margin Laba Operasionai)

OPM merupakan perbandingan yang menunjukkan pure profit (keuntungan murni) yang kamu terima di setiap rupiah dari hasil penjualan perusahaan. Pure profit adalah keuntungan murni dari hasil operasional perusahaan, tanpa menyertakan sejumlah kewajiban finansial, di anataranya bunga pinjaman atau pajak.

Penghitungan OPM dengan cara membagi antara jumlah laba operasional dengan penjualan bersih. Sementara itu laba operasional berasal dari pengurangan laba kotor dengan dengan beban operasional. Sedangkan beban operasional mencakup beban penjualan atau beban umum, dan administrasi.

Nah, rumus yang bisa digunakan untuk menilai rasio operating profit margin adalah sebagai berikut:

Operating profit margin (OPM) = Operating income : pendapatan x 100

Cara Menghitung Profit Margin

maklon kosmetik cara menghitung profit margin

Terdapat data berikut dalam laporan keuangan perusahaan  “X”

Pendapatan                 : Rp 400.000.000

Penjualan bersih         : Rp 250.000.000

Laba kotor                   : Rp 150.000.000

Laba bersih                 : Rp 115.000.000

Laba sebelum bunga dan pajak: Rp 130.000.000

Dari data di atas, maka contoh perhitungan profit margin adalah sebagai berikut.

Net profit margin

Rumus = laba bersih : penjualan bersih x 100

= Rp 115.000.000: Rp 250.000.000 x 100 = 46%

Gross profit margin

Rumus = laba kotor : penjualan bersih x 100

= Rp 150.000.000: Rp 250.000.000 x 100 = 60%

Operating profit margin

Rumus = operating income : pendapatan x 100

= Rp 130.000.000 : Rp 400.000.000 x 100 =32,5 %

Manfaat Memperhitungkan Profit Margin

maklon kosmetik manfaat memperhitungkan profit margin

Berkut sejumlah manfaat yang akan perusahaan kamu dapatkan jika berhasil tracking marjin laba usahamu secara rutin, seperti ditulis Glints.com

Dapat Berpikir Lebih Realistis Terhadap Kondisi Keuangan Perusahaan

Misalnya saja perusahaan A memiliki keuntungan 50.000.000 dari angka penjulannya selama satu tahun sebesar 250.000.000. Sementara itu, di sisi lain perusahaan B memperoleh keuntungan yang hampir mirip, yakni 50.000.000. Namun merekia mampu mendapatkan keuntungan tersebut hany dari keseluruhan modal penjualan sebesar 100.000.000.
Dari contoh tersebut, tampak bahwa perusahaan B memiliki marjin laba yang lebih besar dari pada perusahaan A, meskipun keuntungannya sama.

Dapat Mengetahui Pengeluaran yang Berdampak Negatif

Melalui margin laba kamu bia lebih jelas mengetahui apakah kondisi keuangan bisnismu termasuk sehat atau tidak. Kamu bisa mendongkrak penjualan untuk meningkatkan keuntungan. Tapi kamu juga mesti memerhatikan ada tidaknya kenaikan pengeluaran yang tidak wajar.
Bila tanpa memperhitungkan marjin laba, boleh jadi kamu berpikir bisnismu tetap stabil karena penjualan dan laba yang terus naik. Padahal bisa jadi kenaikan tersebut disertai dengan adanya pengeluaran di pos tertentu yang sebetulnya dapat dievaluasi kembali.

Mengetahui Area atau Bidang Bisnis yang Kurang Menghasilkan

Kamu dapat mengetahui kira-kira produk mana saja yang mesti kamu prioritaskan kedepannya. Contohnya produk A punya margin laba kotor 25 %. Sementara produk B marjin nkotornya hanya 10%.
Dari data tersebut kamu bisa melakukan riset lebih dalam tentangapa yang terjadi pada produk B tersebut. Selanjutnya kamu bisa mencari solusi terbaik untuk meningkatkan laba produk B. Hal ini tak bisa kamu lihat jika hanya memperhatikan laba bersih pada keduanya karena besaran labanya tidak jauh berbeda.

Membantu Potensial Investor untuk Mengambil Keputusan

Manfaat yang satu ini tentu cukup penting, terutama bagi kamu yang baru saja merintis bisnis. Marjin laba memberi mereka gambaran yang lengkap apakah bisnismu menguntungkan atau tidak.

Nah itulah tadi, serba serbi seputar profit margin. Bukan sekadar perhitungan bisnis, tapi nilainya mampu menunjukkan kondisi bisnismu yang sesungguhnya. Se,oga bermanfaat, ya.

Di samping ulasan mendalam hal ini, kamu juga akan menemukan banyak ulasan menarik lainnya terkait strategi marketing, branding, review kosmetik, dan informasi menar5ik lainnya di blog Maklonesia yang secara rutin di update. Atau kamu juga bisa mengikuti sosial media Maklonesia agar tidak ketinggalan informasi terkini mengenai bisnis kosmetuik dan jasa maklon. Semangat!

Referensi:

https://www.tanamduit.com/belajar/investasi/net-profit-margin-adalah
https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/keuangan/pengertian-net-profit-margin-dan-cara-meningkatkannya
https://stockbit.com/glossary/term/gross-profit-margin
https://glints.com/id/lowongan/profit-margin-adalah/#.ZCo_MNdBzIU
Di akses: 3 April 2023

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *