Bagaimana Perkembangan Beauty Tech di Indonesia, Berikut Faktanya

maklon kosmetik beauty tech
Ilustrasi: Journalduluxe.fr

Mengutip dari Cnnindonesia.com, pada prinsipnya Beauty Tech merupakan penggabungan antara konsep kecantikan dengan sains dan teknologi. Konsep tersebut membuat produk kecantikan bisa lebih personal, sesuai kebutuhan setiap individu.

Dengan kata lain, dari sisi konsumen pengaplikasian hal tersebut dalam industri kecantikan membuat mereka bisa mendapatkan produk kecantikan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. FYI, konsumen itu unik dan setiap konsumen punya kebutuhan yang berbeda terhadap produk kecantikan.

Produsen bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang sanagat beragam karena ia berhasil mengembangkan sebuah teknologi yang bisa mengidentifikasi kebutuhan konsumen secara personal terhadap sebuah produk kecantikan. Lalu produsen akan membuat produk berdasarkan hasil identifikasi tersebut.

Tak hanya itu, dari sisi produsen, pengaplikasian Beauty Tech berpeluang menaikkan tingkat kepuasan konsumen yang berdampak pada tinggi omset penjualan. Otomatis hal ini akan meingkatkan ROI (Return on Investment) perusahaan. Apa itu ROI?

Sederhanya ROI berarti sebagai rasio atau perbandingan laba bersih terhadap biaya. ROI yang positif menandakan terdapatnya laba dari investasi yang dilakukan dan begitupun sebaliknya.

Positif tidaknya ROI setiap produk atau besar kecilnya angka ROI di masing-masing perusahaan cenderung beragam karena bergantung pada transaksi perusahaan yang mana yang dimasukkan sebagai pendapatan dan biaya dalam perhitungan ROI

Penerapan teknologi terkini dalam industri kecantikan tak sebatas memberikan pengaruh pada ROI perusahaan, tetapi juga berdampak positif dalam Digital Marketing Strategy yang dijalankan perusahaan tersebut.

Baca juga: Jasa Maklon Skincare/ Face Care dari Pabrik Berpengalaman

Keuntungan Pengaplikasian Beauty Tech dalam Digital Marketing

maklon kosmetik beauty tech in digital  marketing strategy
Ilustrasi: Perfectcorp.com

Pengaplikasian Beauty Tech dalam industri kecantikan terlah terbukti memberaikan banyak sekali dampak positif. Hal ini sangat dirasakan sekali saat perusahaan sedang menyusun serangkain stategi pemasaran digital untuk perusahaannya.

Linkedin.com menyatakan pengaplikasian Beauty Tech tersebut memberikan sejumlah damapak posistif terhadap startegi pemasaran digital yang sedang dibangun perusahaan. Dampak positif tersebut antara lain:

Meningkatkan Keterlibatan dengan Brand dan Produknya

Tersedianya fitur berkonsep Beauty Tech dalam official website perusahaan membuat pengunjung betah berlama-lama untuk menikmati serangkaian konten interaktif yang tersedia hingga kemudian mereka merasa dekat dan nyaman dengan brand tersebut.

Perasaan itu timbul karena mereka me4ndapatkan informasi yang related terkait produk kecantikan yang sedang mereka cari. Setelah merasa yakin, mereka pun tak ragu lagi membeli produk-produk yang dibutuhkan saat itu juga. Tentu hal ini akan meningkatkan nilai CTR dan konversi serta berujung pada naiknya omset penjualan produk tersebut

Meningkatkan Traffic dan View Rate

Penerapan teknologi test online terhadap produk virtual bisa dilakukan secara multiplatform, baik itu menggunakan website maupun akun media sosial perushaaan, seperti YouTube, Instagram, dan Snapchat. Dengan begitu upaya mempromosikan bisnis dan produk sebuah brand bisa menjangkau akun pribadi konsumen yang menjadi target pasarnya.

Selain itu, teknologi tersebut juga mendorong konsumen untuk memeriksa informasi mengenai produk, sehingga pengentahuan mereka tentang produk menjadi lebih baik. Tak hanya itu, first impresson yang baik saat pertamakali menggunakan produk akan memberikan kesan positif terhadap brand beserta produknya.

Selanjutnya hampir dapat dipastikan konsumen tak segan untuk membagikan informasi positif tersebut kepada orang-orang di sekitarnya (word of mouth marketing). Otomatis ini akan meningkatkan traffic dan view rate pada platform bisnis.

Meningkatkan Brand Loyality Konsumen

Jon Roman, Wakil Presiden Senior di Estée Lauder, dalam sebuah kesempatan menyatakan bahwa pengkombinasian yang tepat antara AI dan Big Data dalam teknologi personalisasi produk kecantikan, akan berdampak pada peningkatan konversi dan loyalitas pelanggan terhadap brand serta produknya.

Meminimalkan Pengembalian Produk

Seperti penjelasan sebelumnya, tes on line pada produk virtual mampu meningkatkan pemahaman konsumen mengenai produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Di sampin itu, fitur tersebut juga memberikan rekomendasi kepada mereka untuk membeli produk tersebut tentu saja informasi yang disampaiakn akurat dan help full.

Lalu di Indonesia sendiri, sejauh mana perkembangan Beauty Tech dalam industri kecantikan?

Well, seperti halnya belahan negara lainnya di dunia, sejumlah brand kosmetik besar di tanah air juga telah mengaplikasikan beragam fitur bekonsep Beauty Tech dalam produk-produk mereka. Salah satu di anataranya L’Oreal Groupe.

Kamu ingin tahu gebrakan apa saja yang telah dilakukan brand-brand L’Oreal Groupe dan sejumlah brand kosmetik lainnya dalam merealisasikan inovasi teknologi terkini dalam industri kecantikan itu? Jika memang demikian, Maklonesia mengulasnya secara lengkap untukmu. Simak sampai selesai, ya

Baca juga: 12 Tips Jitu Membangun Bisnis Skincare untuk Pemula Agar Bisnismu Melejit

Gen Z Menjadi Pasar Potensial Beauty Tech Product di Indonesia

maklon kosmetik gen z
Ilustrasi: Born2invest.com

Dari sejumlah riset kependudukan terbaru, diketahui bahwa generasi Z, generasi kelahiran 1997-2012, mendominasi populasi penduduk Indonesia saat ini. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan 27.94% penduduk Indonesia merupakan gen Z.

L’Oreal rupanya menyadari trens tersebut sekaligus potensi dibaliknnya. Brand Kosmetik terkemuka yang telah masuk ke Indonesia pada tahun 1979 ini akhirnya memutuskan untuk meluncurkan sejumlah beauty tech productnya di Indonesia.

Dilansir dari theiconomics.com, Junaid Murtaza, Presiden Direktur L’Oreal Indonesia dalam event L’Oreal Beauty Tech Juni 2022 lalu, menyatakan bahwa Konsumen baru di dunia kecantikan menuntut lebih banyak personalisasi, produk yang lebih sehat dan aman, lebih banyak transparansi, keberlanjutan dan juga sains di era yang semakin digital ini.”

Masih dalam event yang sama, Aswaina Seroja Chief Consumer Officer L’Oréal Indonesia, juga menyatakan hal yang senada. Dalam kesempatan tersebut ia mengungkapkan bahwa Gen Z akan mendominasi populasi yang akan membentuk masa depan industri kecantikan di Indonesia. Hal itu terjadi karena mereka merupakan generasi digital-native dengan akses penuh ke media sosial untuk mengekspresikan diri.

Sementara itu, mengutip dari beritasatu.com, Yosanova Savitry, Chief Operation, MarkPlus Institute Indonesia, dalam sebuah kesempatan juga menyatakan bahwa generasi Z memiliki pengeluaran yang tinggi untuk belanja produk perawatan kecantikan. 64,2 persen dari mereka lebih nyaman berbelanja produk kecantikan di e-commerce.

Berkembangnya Sejumlah Beauty Tech Start up di Indonesia

maklon kosmetik sociolla
Ilustrasi: Tugumalang.id

Pertumbunhan industri kecantikan yang signifikan di Indonesia rupanya berhasil mendorong berdirinya sejumlah beauty tech startup. Mereka terbagi dalam tiga kategori, yaitu make up, skincare, haircare, serta fragrance (parfum).

Berdirinya sejumlah start up berkonsep beauty tech tersebut, tak lepas dari peran tiga pelaku utama industri ini, yaitu:

Sociolla

Memiliki nama lain Social Bella, berdiri pada tahun 2015 sebagai all-in-one beauty tech platform. Sociolla menawarkan berbagai produk dan alat kecantikan. Untuk itu mereka bekerjasama dengan beragam brand ternama, seperti Scarlett, Cosrx, Carasun, dan masih banyak lagi.

Setelah 6 tahun berdiri, di tahun 2020, Sociolla mencatat 42 juta pengguna telah bergabung. Menariknya lagi, sejak awal pendiriannya, Sociolla telah mendapatkan pendanaan sebesar $166 juta.

Hello Beauty

Beauty tech startup ini berdiri pada tahun 2016 dan menawarkan layanan kecantikan pertama dan terbesar di Indonesia. Ia menghubungkan klien dengan Makeup Artists (MUA) professional.

Sekarang platform ini telah mendapatkan lebih dari 50,000 pengunjung dan menjalin kerjasama dengan lebih dari 6,000 ahli kecantikan. Tak cukup sampai di situ, layanan start up ini telah menjangkau 35 kota besar di Indonesi

Base

Meski belum lama berdiri, yaitu di tahun 2019, perkembangan Base sebagai beauty tech startup sangat signifikan dan tak sedikit mendapatkan pelanggan setia. Dengan realita tersebut, perkembangannya pun terbilang sangat menjanjikan

Ketimbang star up kecantikan lainnya Base terbilang unik. Keunikannya terletak pada layanannnya yaitu menyediakan beragam produk skincare vegan untuk konsumennya. Tak hanya itu di samping sebagai e-commerce. Base juga merupakan brand skincare yang menjual produknya sendiri.

Produk dan target pasarnya yang cenderung spesifik serta tren kesadaran lingkungan yang belakangan semakin tinggi, akan turut mendorong Base untuk berkembang lebih pesat.

Terlepas dari semua itu, tak dapat dipungkiri lagi bila industri kecantikan, baik nasional maupun global, terbukti tetap eksi di tengah pandemi Covid-19. Tak itu saja, mengutip dari dari Gearup.network, menurut Statista, permintaan untuk produk kecantikan akan meningkat hingga $9.6 miliar di tahun 2025. Sebuah masa depan yang gemilang untuk industri kecantikan.

L’Oreal Groupe Merajai Perkembangan Beauty Tech di Indonesia

maklon kosmetik maybellin virtual on
Ilustrasi: Maybelline.com

Sejak tahun 2019, L’Oréal Groupe, telah meluncurkan 17 Beauty Tech di Indonesia. Maybelline Virtual Tru On merupakan Beauty Tech pertama yang diluncurkan L’Oréal di tahun tersebut. Melalui device ttersebut, konsumen dapat mencoba beragam blush on, eyeliner, lipstick , atau produk make up lainnya dari Maybelline secara virtual.

Sejak peluncurannya tersebut telah tercatat setidaknya konsumen di Indonesia telah melakukan hampir 1 juta try-on. Easy and help full device. Untuk menggunakan perangkat pintar ini, kamu tinggal memanfaatkan fitur live camera atau bisa juga dengan mengunggah langsung foto yang ingin kamu make over menggunakan produk Maybelline.

Selain, Maybelline Virtual Tru On yang berhasil menjadi terfavorit, masih ada 5 perangkat pintar lainnya yang berhasil menjadi favorit pelanggan tanah air. Kelima device tersebut adalah:

Kiehl’s Derma Reader Pro

maklon kosmetik kiehl’s derma reader pro
Ilustrasi: kiehls.com.sg

Kiehl’s merupakan anak perusahaan L’Oréal, dengan spesialisasi pada beragam produk perawatan kulit, rambut, dan tubuh. Perangkat canggih favorit pelanggan besutan Kiehl’s ini mampu memberikan analisa mendalam terhadap 4 masalah utama di permukaan kulit dan sub-permukaan kulit.

Kerutan dan garis halus, tekstur, noda serta pori-pori membesar, merupakan 4 masalah permukaan kulit yang bisa dideteksi dengan baik oleh perangkat tersebut.

Selanjutnya untuk permasalah di sub permukaan kulit, inovasi canggih dari L’Oréal tersebut dapat dengan baik mendeteksi kemerahan, noda kecoklatan, kerusakan akibat sinar UV dan pori-pori tersumbat.

Setelah masalah terdekteksi para Skin Experts akan memandu konsumen tersebut untuk menemukan serangkaian produk dan perawatan kecantikan yang sesuai dengan kebutuhan kulitnya, agar kulitnya kembali sehat dan cantik.

La Roche-Posay Spotscan

maklon kosmetik la roche-posay spot scan
Ilustrasi: Laroche-posay.sg

Perangkat pintar tersebut hadir untuk memberikan solusi tepat bagi kulit berjerawat. spotscan dalam La Roche-Posay Spotscan, dapat menganalisa tingkat keparahan jerawat pada konsumen dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Untuk mendapatkan tingkat akurasi yang tinggi, teknologi tersebut dibangun berdasarkan serangkaian data ilmiah yang kredibel serta telah divalidasi secara klinis oleh sejumlah pakar kecantikan kulit dari berbagai belahan dunia.

Untuk keperluan tersebut, tim professional yang terlibat dalam proyek ini menganalisa lebih dari 6.000 foto individu. Foto-foto tersebut mewakili beragam jenis kulit, etnis, dan tingkat keparahan jerawat.

Lancome Shade Finder

maklon kosmetik lancôme shade finder
Ilustrasi: Lancome.co.uk

Perangkat pintar ini akan membantu konsumen menemukan shade foundation yang paling sesuai dengan warna kulit serta kebutuhan konsumen. L’Oréal mengeklaim device berteknologi AI ini dapat mengidentifikasi hingga 22.500 warna kulit.

Kemampuan tersebut berasal dari algoritma unik yang berdasar pada data dan informasi akurat dari 400 orang lebih dengan warna kulit beragam, mulai dari yang paling terang hingga yang paling gelap.

Menariknya lagi, sejak diluncurkan, data base yang menjadi patokan analisa dalam device ini terus diperbaharu. Dengan begitu, akurasi hasil analisa bisa tetap terjaga.

Yves Saint Laurent Rouge Sur Mesure

maklon kosmetik yves saint laurent rouge sur mesure
Ilustrasi: Creapills.com

Perangkat pintar lainnya di kategori make up , yakni lip shade maker dari Yves Saint Laurent anak perusahaan L’Oréal yang menghadirkan beragam produk make up berkelas. Device tersebut merupakan peracik pewarna bibir portable pertama di dunia

yang menghadirkan hingga 4000 warna lipstick, di mana pun dan kapan pun.
Kemampuan canggih tersebut berasal dari pengkombinasian perangkat pengkoneksi dan cartridge lipstik cair dengan try-on virtual dan algoritma warna berbasis AI. Fitur tersebut memungkinkan konsumen dapat melakukan try-on virtual secara real time.

Dengan begitu mereka dapat memperoleh rekomendasi warna lipstick yang selaras dengan warna kulit, rambut, serta gaya berpakaianya saat itu.

L’Oreal Water Saver

maklon kosmetik l’oréal water saver
Ilustrasi: Time.com

Mengutip dari Editorial.femaledaily.com, inovasi L’Oréal yang satu ini, berhasil menjadi salah satu dari 100 Best Inventions 2021 versi majalah TIME. Perangkat pintar tersebut berupa gagang pancuran air berteknologi mesin roket.

Teknologi tersebut memungkinkan efisiensi penggunaan air saat mencuci rambut hingga 61%, ketimbang menggunakan metode pencucian biasa. Karena itu, produk ini merupakan pilihan tepat bagi salon-salon profesional.

Sebagai salah satu brand kosmetik Internasional yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1979, L’Oreal Indonesia berupaya untuk terus melakukan beragam penyempurnaan dan inovasi demi menghadirkan beragam produk kecantikan yang tetap relevan dengan kebutuhan konsumen yang semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang kian pesat.

Untuk mengantisipasi hal tersebut L’Oreal mencanangkan tiga poin transformasi ditubuh mereka. Junaid Murtaza mengungkapkan hal tersebut dalam event L’Oreal Beauty Tech Juni 2022 lalu. Ketiga point tersebut adalah Inclusive; transparency responsibility; dan nimble, creative and adaptive

Inclusive, diwujudkan dengan menciptakan inovasi teknologi yang bermanfaat untuk semua konsumennya dengan latar belakang yang sangat beragam. Transformasi ini memungkinkan L’Oreal untuk menggaet pasar yang lebih luas di masa depan.

Selanjutnya, Transparency responsibility, menyangkut upaya L’Oreal untuk lebih transparan mengenai proses produksi, mulai dari bahan baku hingga pengolahan limbah. Bagi Gen Z transparasi ini sangat penting karena ketika membeli produk kecantikan mereka juga mempertimbangkan kepedulian brand terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup.

Yang terakhir nimble, creative and adaptive, adalah tentang serangkain upaya untung menghadirkan beragam produk inovatif yang memanfaatkan kemajuan teknologi terkini lalu menggabungkannya dengan beragam layanan yang dimiliki L’Oreal.

Dengan begitu semakin memudahkan konsumen mereka dalam mendapatkan beragam produk berkualitas dan terkini sesuai dengan kebutuhan setiap dari mereka.

Tak dapat dipungkiri bila kiprah L’Oreal selama 113 tahun di dunia kecantikan membuat brand ini semakin matang. Bukan lagi hanya sekadar menghadirkan beragam produk kecantikan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan pasar.

Perusahaan internasional yang berkantor pusat di Paris ini, telah beberapa langkah lebih maju dengan menghadirkan serangkaian inovasi dalam produk mereka yang memberikan pengelaman lebih, sekaligus memudahkan setiap konsumen dalam menemukan produk L’Oreal yang sesuai dengan kebutuhannya.

Nah, itu tadi sejumlah fakta menarik seputar perkembangan Beauty Tech di Indonesia. Sebuah fenomena yang lahir dari makin beragamnya kondisi dan kebutuhan pasar diiringin pula dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di semua lini kehidupan.

Apakah kehadiran beragam produk kecantikan berkonsep Beauty Tech akan mengancam keberadaan produk kecantikan lainnya? Tentu saja tidak. Setiap produk punya pasarnya sendiri, itu pasti

Selain menghadirkan produk berkualitas dan terjamin keamanannya, para pelaku bisnis kecantikan perlu memberikan sentuhan personal dalam setiap layanannya dengan memaksimalkan pengaplikasian CRM (Customer Relationship Management) dalam bisnisnya.

Bila kamu ingin berkonsultasi mengenai hal itu karena ingin membangun bisnis kosmetik brand sendiri, kamu bisa mengkonsultasikannya dengan Bussiness Consultan Maklonesia. Tidak itu saja, tim profesional kami juga siap menjadi mitra terbaik kamu untuk mewujudkan produk dan bisnis impianmu. Kamu sudah siap?

Sumber:
Cnnindonesia.com
Finance.detik.com .
Linkedin.com
Beritasatu.com
Theiconomics.com
Gearup.network
Fimela.com
Pressrelease.kontan.co.id
Editorial.femaledaily.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *