Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan ketika menggunakan retinol agar hasilnya optimal dan terhidar dari iritasi. Yuk, simak bersama! Maklonesia – Jasa Maklon Body Care Terbaik
Belakangan retinol semakin populer sabagai salah satu bahan aktif dalam skin care yang dapat mengatasi jerawat, menghaluskan kulit, meminimalkan terjadinya pigmentasi dan menyamarkan garis halus di wajah. Tapi pada kondisi tertentu retinol bisa membuat kulit mengalami ritasi, bagaimana cara mencegahnya?
1. Lakukan self patch test terlebih dahulu
Test ini bertujuan untuk mengetahui reaksi dari kandungan bahan bahan aktif dalam skin care yang kamu gunakan. Para pakar kecantikan sangat merekomendasikan untuk melakukan tahapan ini sebelum kamu rutin menggunakan beragam jenis skin careapa pun. Dengan melakukan test ini, kamu bisa mengetahui apakah skin care tersebut benar-benar cocok untuk kamu atau malah sebaliknya
Caranya cukup mudah, kamu tinggal mengoleskan sedikit skin care yang akan kamu pakai pada bagian belakang telinga atau di bagian dalam siku tanganmu. Lalu biarkan dan pantau selama 24 jam untuk mengetahui respon kulitmu. Jika setelahnya tidak muncul reaksi yang mengkhawatirkan, kamu bisa melanjutkan menggunakan skin care tersebut.
2. Gunakan retinol secara bertahap
Untuk mencegah terjadinya iritasi pada permulaan pemakaian, sebaiknya kamu menggunakan retinol secara bertahap. Mulailah dari konsentrasi rendah terlebih dahulu. Takaran yang pas pada penggunaan awal retinol adalah sebesar kacang polong. Takaran ini sudah cukup untuk menutupi seluruh wajah mu.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan teknin “Five Dot” untuk mengaplikasikannya pada wajah. Totolkan produk retinol pada dahi, kedua pipi, dagu dan sedikit di hidung. Selanjutnya usapkan produk tersebut secara perlahan ke seluruh wajah hingga meresap.
Setelah penggunaan pertama, hendaknnya kamu menunggu hingga 72 jam baru kembali mengaplikasikan retinol pada wajahmu. Bila kulitmu sudah mulai terbiasa, kamu bisa meningkatkan penggunaannya secara perlahan setiap minggunya.
Sejumlah pakar dermatologis juga menyatakan bahwa setelah dua atau tiga minggu, sel-sel kulit bisa beradaptasi dengan asam retinoat (bentuk retinol di dalam tubuh) dan mulai mentolerir bahan tersebut. Oleh karena itu, agar hasilnya efektif kamu harus menggunakannya secara bertahap dan konsisten.
3. Gunakan retinol di malam hari
Retinol bersifat photosensitive, atau sensitif terhadap cahaya matahari. Sinar matahari yang terang dapat merusak kandungan bahan aktif dalam retinol. Hal ini pulalah yang menyebabkan produk berbahan retinol dikemas dalam botol berwarna gelap. Dengan begitu bahan aktifnya bisa terlindung dari cahaya terang atau sinar matahari langsung.
Tak hanya itu,jika kulit sensitif mengalami hal itu, akan menyebabkan iritasi. Karena itulah, para ahli kecantikan dan skesehatan kulit merekomendasikan penggunaan retinol pada malam hari. Selanjutnya, keesok harinya, kamu wajib menggunakan sunscreen sebagai pelindung dari paparan sinar UV, sehingga kandungan retinol yang sudah meresap bisa bekerja lebih efektif
4. Tidak menggunakan produk retinol bersamaan dengan produk eksfoliator lainnya serta yang mengandung benzoil peroksida
Produk eksfoliator merupakan produk yang dapat mengeksfoliasi kulit, retinol salah satunya. Produk eksfoliator lainnya adalah alpha-hydroxy acid (AHA) dan beta-hydroxy acid (BHA). Penggunaan retinol bersama-sama dengan ketiga produk tersebut dapat membuat kulit menjadi kering, mengelupas, dan iritasi.
5. Pengaplikasian retinol dengan teknik buffering
Teknik buffering merupakan teknik penggaplikasian retinol dengan cara menggabungkannya dengan pelembab. Penggabungan ini akan memberikan lapisan penyangga pada kulit yang mampu meminimalkan risiko iritasi kulit. Selain itu, teknik ini juga membuat kulit wajah jadi lebih terhidrasi.
Jika kulitmu tergolong sensitif, kamu bisa menggunakan teknik buffering dengan cara menggunakan retinol dan pelembab di waktu yang bersamaan. Sementar itu, cara lainnya adalah dengan menggunakan pelembap terlebih dahulu baru kemudian retinol.
Hal tersebut bertujuan untuk menjadikan pelembab sebagai pelindung sebelum retinol meresap ke dalam kulit. Teknin ini cukup menghambat penyerapan retinol oleh kulit, tapi di sisi lain kulit juga jadi punya waktu untuk bisa beradaptasi dengan baik.
Msngutip pernyataan Dr. Neil Sadick, seorang dokter kulit dari New York, dalam salah satu artikelnya di idntimes.com, menyatakan bahwa “Produsen keram mencampurkan retinol dengan antioksidan seperti vitamin A, C, dan , oatmeal koloid, atau peptida, ceramides, serta asam hialuronat.”
Dengan begitu kamu bisa menggunakan produk pelembab yang mengandung antioksidan seperti vitamin A, C, dan E; oatmeal koloid; atau peptida, ceramides, dan asam hialuronat, dalam teknik buffering. Bahan-bahan tersebut bisa saling bersinergi dengan retinol sehingga mampu mengatasi masalah iritasi kulit, sekaligus menghidrasi dan menutrisi kulit.
Setiap bahan aktif yang terkandung dalam skin care memiiki kelebihan dan kekurangannya masing–masing. Demikian juga dengan retinol. Agar hasilnya lebih efektif, gunakan produk retinol dengan bijak dan memperhatikan sejuamlah hal yang disampaikan di atas.
Anda tidak perlu lagi khawatir karena meski retinol berpeluang untuk membuat kulitmu teriritasi sebagai aikaat penggunanan yang keliru, Kamu sudah tahu cara untuk mencegahnya. Selamat “bersahabat” dengan retinol!
Referensi:
https://www.fimela.com/beauty/read/4506489/cara-mencegah-iritasi-saat-menggunakan-retinol-dengan-teknik-buffering
https://www.fimela.com/beauty/read/4009708/cara-mengaplikasikan-retinol-agar-kulit-tak-iritasi
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/perawatan-kulit/retinol-untuk-kulit/
https://stylo.grid.id/read/142559534/cara-mengatasi-iritasi-akibat-retinol-menurut-dokter-jangan-khawatir?page=all
https://www.idntimes.com/life/women/tyas-hanina-1/kesalahan-menggunakan-retinol/9